Profil Desa Kertasari

Ketahui informasi secara rinci Desa Kertasari mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.

Desa Kertasari

Tentang Kami

Desa Kertasari di Kecamatan Suradadi, Tegal, wilayah agraris strategis di jalur Pantura dengan kepadatan penduduk signifikan. Mengoptimalkan potensi pertanian dan sumber daya manusia menjadi fokus utama pembangunan infrastruktur dan sosial di tengah tanta

  • Lokasi Strategis di Pesisir Utara

    Terletak di Kecamatan Suradadi, Desa Kertasari memiliki akses langsung ke jalur ekonomi vital Pantura Jawa, yang memengaruhi dinamika sosial dan ekonominya

  • Kepadatan Populasi dan Tantangan Agraris

    Dengan luas wilayah 7,77 km² dan penduduk lebih dari 11.800 jiwa, desa ini memiliki kepadatan yang tinggi, menciptakan tantangan dalam pengelolaan sumber daya alam, terutama di sektor pertanian yang menjadi andalan

  • Fokus pada Pembangunan Sosial dan Infrastruktur

    Berita dan kegiatan desa terkini menunjukkan adanya perhatian pada isu-isu mendasar seperti pengelolaan sampah, penanggulangan bencana, dan penyaluran bantuan sosial, yang mengindikasikan prioritas pemerintah desa pada kesejahteraan warga

Pasang Disini

Terletak di koridor strategis pesisir utara (Pantura) Jawa, Desa Kertasari, yang secara administratif masuk dalam wilayah Kecamatan Suradadi, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, menampilkan wajah sebuah wilayah yang dinamis. Desa ini memadukan karakter agraris yang kuat dengan tantangan pembangunan modern. Sebagai salah satu desa dengan populasi signifikan di kecamatannya, Kertasari terus berupaya mengoptimalkan potensi yang ada, mulai dari sumber daya alam hingga sumber daya manusia, untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya di tengah arus perubahan zaman.

Desa Kertasari menjadi simpul penting dalam konstelasi wilayah Suradadi, menopang kehidupan ribuan warganya melalui sektor pertanian dan geliat ekonomi lokal lainnya. Keberadaannya di jalur yang ramai menjadikan desa ini tidak terisolasi, namun sekaligus menghadapkannya pada berbagai tantangan seperti alih fungsi lahan dan kebutuhan infrastruktur yang memadai. Profil ini akan mengupas secara mendalam mengenai kondisi geografis, demografi, potensi ekonomi, serta dinamika sosial pemerintahan yang membentuk Desa Kertasari saat ini.

Geografi dan Demografi Desa Kertasari

Secara geografis, Desa Kertasari berada pada posisi yang penting di Kecamatan Suradadi. Luas wilayah desa ini tercatat mencapai 7,768 kilometer persegi atau sekitar 776,8 hektar, menjadikannya salah satu desa dengan cakupan area yang cukup luas di kecamatan tersebut. Wilayahnya yang subur sebagian besar dimanfaatkan untuk lahan pertanian, yang menjadi tulang punggung utama kehidupan ekonomi masyarakat setempat.

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Tegal, jumlah penduduk Desa Kertasari mencapai 11.816 jiwa. Angka ini terdiri dari 5.979 penduduk laki-laki dan 5.837 penduduk perempuan. Dengan luas wilayah tersebut, tingkat kepadatan penduduk Desa Kertasari berada di angka sekitar 1.521 jiwa per kilometer persegi. Kepadatan ini tergolong tinggi untuk sebuah wilayah pedesaan dan menunjukkan konsentrasi pemukiman yang signifikan, yang seringkali beririsan langsung dengan lahan-lahan produktif.

Secara kewilayahan, Desa Kertasari memiliki batas-batas yang jelas dengan desa-desa tetangganya. Di sebelah utara, wilayahnya berbatasan langsung dengan Desa Suradadi, yang merupakan pusat pemerintahan kecamatan. Di sisi barat, Kertasari bersinggungan dengan Desa Jatimulya dan Desa Harjasari. Sementara itu, di sebelah timur, desa ini berbatasan dengan wilayah Kecamatan Warureja dan di bagian selatan berbatasan dengan Kecamatan Kedungbanteng. Letak ini menempatkan Kertasari di persimpangan yang menghubungkannya dengan beberapa pusat kegiatan ekonomi dan administrasi lainnya di Kabupaten Tegal.

Secara administratif, pemerintahan desa membagi wilayah Kertasari ke dalam lima pedukuhan atau dusun utama. Kelima pedukuhan tersebut yaitu Blendung, Pondokjati, Jubang, Siwen, dan Kertasari. Pembagian ini bertujuan untuk mempermudah koordinasi pemerintahan dan pelayanan kepada masyarakat hingga ke tingkat paling bawah.

Potensi Ekonomi dan Mata Pencaharian

Sebagai desa yang berada di dataran rendah pesisir utara, sektor agraris menjadi fondasi utama perekonomian Desa Kertasari. Hamparan sawah yang luas mendominasi lanskap desa, dengan padi sebagai komoditas utama yang ditanam oleh sebagian besar petani. Sistem pertanian di wilayah ini sangat bergantung pada ketersediaan air irigasi dan kondisi cuaca. Dalam beberapa catatan, seperti peristiwa pada tahun 2019, desa ini pernah mengalami dampak kekeringan yang memerlukan intervensi bantuan air bersih, menunjukkan betapa krusialnya manajemen sumber daya air untuk keberlangsungan pertanian dan kehidupan sehari-hari warga.

Selain pertanian padi, potensi agraris lainnya kemungkinan mencakup budidaya palawija dan hortikultura, menyesuaikan dengan musim tanam dan permintaan pasar. Kedekatannya dengan jalur Pantura membuka peluang bagi para petani untuk mendistribusikan hasil panen mereka ke pasar-pasar yang lebih besar di Tegal, Brebes, maupun Pemalang. Namun tantangan klasik seperti fluktuasi harga gabah, serangan hama, dan dampak perubahan iklim tetap menjadi isu yang dihadapi oleh para petani di Kertasari.

Di luar sektor pertanian, geliat ekonomi juga terlihat dari adanya usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Meskipun data spesifik mengenai jenis dan jumlah UMKM di Desa Kertasari tidak terdokumentasi secara luas, pola umum di wilayah Pantura Tegal menunjukkan adanya kegiatan ekonomi berbasis kerajinan, pengolahan makanan, dan perdagangan. Warung kelontong, kios pulsa, bengkel sepeda motor, serta usaha kuliner skala kecil merupakan pemandangan umum yang menopang perputaran ekonomi di tingkat lokal. Pengembangan UMKM ini menjadi krusial sebagai alternatif dan sumber pendapatan tambahan bagi keluarga, terutama di luar musim panen.

Potensi lain yang perlu dikelola ialah sumber daya manusia itu sendiri. Dengan jumlah penduduk usia produktif yang besar, penyediaan lapangan kerja di luar sektor pertanian menjadi agenda penting. Pengembangan keterampilan melalui pelatihan dan pemberdayaan masyarakat dapat membuka jalan bagi tumbuhnya industri kecil atau sektor jasa yang lebih modern, sejalan dengan perkembangan zaman dan kebutuhan pasar.

Infrastruktur dan Pembangunan

Pembangunan infrastruktur menjadi salah satu fokus utama dalam upaya meningkatkan kualitas hidup dan mendukung aktivitas ekonomi di Desa Kertasari. Akses jalan desa, jalan usaha tani, serta saluran irigasi merupakan beberapa infrastruktur vital yang terus menjadi perhatian pemerintah desa dan kabupaten. Kondisi jalan yang baik tidak hanya memperlancar mobilitas warga sehari-hari, tetapi juga vital untuk pengangkutan hasil pertanian dari sawah ke pusat-pusat penjualan.

Di bidang layanan dasar, fasilitas pendidikan seperti sekolah dasar dan madrasah diniyah tersedia untuk melayani kebutuhan pendidikan anak-anak di desa. Keberadaan fasilitas kesehatan seperti puskesmas pembantu (pustu) atau pos kesehatan desa (poskesdes) juga menjadi garda terdepan dalam memberikan layanan kesehatan primer bagi masyarakat.

Salah satu isu pembangunan yang menjadi sorotan dalam beberapa tahun terakhir ialah pengelolaan lingkungan, khususnya sampah. Pada Agustus 2023, muncul pemberitaan yang menyoroti upaya Desa Kertasari untuk mandiri dalam mengelola sampah. Inisiatif semacam ini sangat penting mengingat kepadatan penduduk yang tinggi berpotensi menghasilkan volume sampah yang besar. Program pengelolaan sampah berbasis komunitas, seperti bank sampah atau pembuatan kompos, tidak hanya membantu mengatasi masalah lingkungan tetapi juga dapat menciptakan nilai ekonomi baru.

Di sisi lain, insiden seperti kebakaran rumah yang terjadi pada Desember 2023 akibat korsleting listrik menjadi pengingat akan pentingnya infrastruktur kelistrikan yang aman dan edukasi kepada masyarakat mengenai mitigasi bencana. Pembangunan yang komprehensif tidak hanya menyangkut fisik, tetapi juga peningkatan kesadaran dan kapasitas masyarakat dalam menghadapi berbagai risiko.

Pemerintahan dan Kehidupan Sosial

Roda pemerintahan di Desa Kertasari dijalankan oleh seorang kepala desa beserta jajaran perangkatnya, yang bertanggung jawab atas administrasi, pembangunan, dan pemberdayaan masyarakat. Pemerintah desa menjadi ujung tombak dalam implementasi program-program dari pemerintah kabupaten maupun pusat, termasuk penyaluran bantuan sosial. Catatan media pada tahun 2020 menunjukkan bagaimana pemerintah desa berperan aktif dalam mendistribusikan bantuan kepada warga yang membutuhkan, yang mengindikasikan berjalannya fungsi pelayanan publik di tingkat desa.

Kehidupan sosial masyarakat Desa Kertasari sangat diwarnai oleh nilai-nilai kebersamaan dan gotong royong, yang merupakan ciri khas masyarakat agraris di Jawa. Organisasi kemasyarakatan seperti kelompok tani (poktan), gabungan kelompok tani (gapoktan), karang taruna, serta ibu-ibu PKK menjadi wadah bagi warga untuk bersosialisasi, berkoordinasi, dan menjalankan kegiatan-kegiatan kolektif.

Kegiatan keagamaan juga memegang peranan sentral dalam membentuk ikatan sosial. Masjid dan musala tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai pusat kegiatan komunitas, mulai dari pengajian rutin, peringatan hari besar Islam, hingga kegiatan pendidikan Al-Qur`an bagi anak-anak. Nilai-nilai religius ini menjadi fondasi etika dan moral dalam kehidupan bermasyarakat.

Peluang dan Tantangan di Masa Depan

Menatap ke depan, Desa Kertasari memiliki sejumlah peluang sekaligus tantangan yang perlu dikelola dengan baik. Lokasinya yang strategis di jalur Pantura merupakan pedang bermata dua. Di satu sisi, ia membuka akses terhadap informasi, pasar, dan peluang ekonomi. Di sisi lain, ia rentan terhadap dampak negatif urbanisasi seperti penyempitan lahan pertanian dan perubahan gaya hidup.

Peluang terbesar terletak pada optimalisasi sektor pertanian melalui penerapan teknologi modern, seperti penggunaan bibit unggul, pupuk organik, dan sistem irigasi yang lebih efisien. Diversifikasi produk pertanian dan pengembangan agribisnis hilir, seperti pengolahan hasil panen, dapat memberikan nilai tambah yang signifikan bagi pendapatan petani.

Di bidang sumber daya manusia, bonus demografi yang dimiliki desa ini harus dimanfaatkan dengan membekali generasi muda dengan keterampilan yang relevan dengan kebutuhan zaman. Digitalisasi dapat menjadi jembatan untuk mempromosikan produk-produk UMKM Kertasari ke pasar yang lebih luas serta meningkatkan efisiensi administrasi desa.

Namun, tantangan yang dihadapi tidaklah ringan. Tingkat kepadatan penduduk yang tinggi menuntut perencanaan tata ruang yang cermat agar tidak terjadi konflik antara area pemukiman dan lahan produktif. Pengelolaan lingkungan, terutama masalah sampah dan sanitasi, akan terus menjadi prioritas. Selain itu, menjaga minat generasi muda untuk tetap bekerja di sektor pertanian merupakan tantangan tersendiri di tengah godaan untuk bekerja di sektor non-pertanian di perkotaan.

Pada akhirnya, masa depan Desa Kertasari akan sangat bergantung pada kemampuan para pemangku kepentingan—mulai dari pemerintah desa, tokoh masyarakat, hingga seluruh warga—untuk berkolaborasi, berinovasi, dan beradaptasi. Dengan fondasi agraris yang kuat dan semangat kebersamaan, Kertasari memiliki potensi besar untuk terus tumbuh menjadi desa yang sejahtera, mandiri, dan berdaya saing.